Menurut Soemarmo (2003) dalam Bahua
(2009), model merupakan suatu perwakilan atau abstraksi dari suatu objek atau
situasi aktual.
Model melukiskan hubungan timbal
balik dalam terminologi sebab akibat dan merupakan abstraksi dari suatu realita
yang wujudnya lebih sederhana dari realita yang diwakilinya.
Sitompul (2003) menyatakan bahwa
model dapat dibatasi sebagai konsep yang matang atau masih dalam pengembangan
dari sistem yang disederhanakan. Model dapat dianggap sebagai substitusi untuk
sistem yang dipertimbangkan dan digunakan apabila lebih mudah bekerja dengan
substitut tersebut dari dengan sistem yang sesungguhnya
1.
Pengembangan Usaha Agribisnis
Pedesaan
PUAP merupakan bagian dari
pelaksanaan program PNPM-Mandiri melalui bantuan modal usaha dalam
menumbuhkembangkan usaha agribisnis sesuai dengan potensi pertanian desa
sasaran.
Tujuan dari pelaksanaan PUAP:
- Mengurangi kemiskinan dan pengangguran melalui penumbuhan dan pengembangan kegiatan usaha agribisnis.
- Meningkatkan kemampuan pelaku usaha agribisnis, Gapoktan, Penyuluh, dan Mitra tani.
- Memberdayakan kelembagaan petani dan ekonomi pedesaan untuk pengembangan kegiatan agribisnis
- Meningkatkan fungsi kelembagaan ekonomi petani menjadi jejaring atau mitra lembaga keuangan
- Sistem Integrasi Sapi dengan
Kelapa Sawit (SISKA)
SISKA merupakan pemanfaatan sapi
untuk tenaga angkut tadan buah segar dan sarana produksi lainnya di perkebunan
kelapa sawit, pemanfaatan limbah sawit untuk pakan, pemanfaatan kotoran sapi
untuk pupuk organik dan bio-gas.
Tujuan pelaksanaan SISKA:
- Meningkatkan populasi ternak sapi potong melalui optimalisasi pemanfaatan limbah/produk samping industri perkebunan kelapa sawit sebagai sumber pakan ternak.
- Mendukung terlaksananya program percepatan swasembada daging sapi.
- Memberdayakan kesejahteraan pekebun dan masyarakat di sekitar wilayah perkebunan kelapa sawit.
- Kelompok Usaha Agribisnis
Terpadu (KUAT)
KUAT merupakan suatu rekayasa
kelembagaan agribisnis yang bersifat partisipatif yang dikembangkan dan diharapkan
dapat mewujudkan lembaga keuangan mikro yang berorientasi agribisnis di
pedesaan.
Tujuan pembentukan KUAT:
- Menggerakkan petani dalam penerapan seluruh komponen peningkatan produksi yang berkelanjutan.
- Mengelola dana bantuan untuk disalurkan sebagai bantuan kredit
- Mengelola penggunaan dana secara profesional
- Menggalang dana masyarakat sebagai bentuk penguatan modal untuk melakukan kegiatan usaha agribisnis
- Sistem Integrasi Padi Ternak
(SIPT)
SIPT merupakan upaya peningkatan
produksi dagin ternak potong yang sekaligus upaya peningkatan produksi pangan
melalui kegiatan pemeliharaan sapi pada daerah zona agroekosistem lahan tanaman
pangan terintegrasi.
SIPT merupakan solusi jangka panjang
untuk dikembangkan di lahan kering yang padat penduduk dan terancam erosi
dengan kunci menemukan pakan ternak dari berbagai limbah pertanian
Dalam pengembangan SIPT digunakan
pendekatan kelembagaan yaitu kerjasama kelompok peternak dimana kepemilikan
sawah dan ternak secara individu tetap ada.
- Program Rintisan dan Akselerasi
Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian (PRIMA TANI)
Primatani merupakan suatu model atau
konsep diseminasi teknologi yang diharapkan dapat berfungsi sebagai penghubung
antara Badan Litbang Pertanian dengan pelaku agribisnis.
Prima tani bertujuan untuk merancang
serta memfasilitasi pertumbuhan dan pembinaan percontohan sistem dan usaha
berbasis pengetahuan teknologi inovatif.
Primatani diharapkan juga mampu
menyediakan informasi, konsultasi dan sekolah lapang untuk pemecahan masalah
dengan menerapkan inovasi pertanian oleh praktisi agribisnis.
Primatani juga dapat memfasilitasi
dan meningkatkan kemampuan masyarakat dan pemerintah setempat untuk melanjutkan
pengembangan dan pembinaan percontohan secara mandiri
0 komentar:
Posting Komentar